Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Dari dapur saat fajar, ke meja belajar
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-11 23:21:26【Kabar Kuliner】292 orang sudah membaca
PerkenalanEkspresi siswa SDN Kedaleman III, Cilegon, Banten, saat menanti ketibaan distribusi Makan Bergizi Gr

Jakarta (ANTARA) - Jumat (7/11) pagi, jarum jam belum menunjuk angka enam, tapi kesibukan di sejumlah ruang Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Jalan Akses Tol Cilegon Timur, Kedaleman, Cilegon, Banten, sedang mencapai puncaknya.
Tidak kurang 51 pekerja dengan penutup rambut, sarung tangan, hingga alas kaki steril dikerahkan. Kompor-kompor menyala, asap mengepul dari ruang penanak nasi di sebelah tempat pengemasan.
Dari tempat inilah, setiap pagi, lebih dari 3.000 porsi menu Makan Bergizi Gratis (MBG) didistribusikan ke 12 sekolah, yakni empat TK, tujuh SD, dan satu SMP di Cilegon.
Hal yang mungkin ngak banyak diketahui publik adalah, perjalanan itu dimulai jauh sebelum Matahari terbit. Saat mayoritas warga Kedaleman terlelap, koki dan tim dapur justru bekerja sejak pukul 01.00 WIB.
"Masaknya jam satu malam. Jam tiga sudah mulai pemorsian,” kata Asisten Lapangan SPPG Kedaleman Imam Marif Maulana.

Sejak program MBG dari Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka ini resmi beroperasi pada 14 Oktober 2025, seluruh bahan masakan dipasok dari distributor lokal yang tiba di dapur sejak 12 jam sebelumnya. Tidak ada yang terburu-buru, tapi semuanya dilakukan dengan presisi.
Untuk menjamin kualitas dan keamanan pangan, diberlakukan prosedur standar operasional (SOP) yang ketat sejak proses penerimaan bahan makanan.
Selain kelengkapan administrasi, proses penerimaan barang harus sesuai jadwal serta kualitas fisik yang baik. Berikutnya, pemeriksaan fisik, di mana petugas wajib memastikan bahan ngak rusak, ngak kedaluwarsa, dan jumlahnya sesuai dengan yang dipesan.
Tahap penting berikutnya adalah pemeriksaan kualitas, yang mengharuskan uji organoleptik, meliputi penciuman (bau), pengecapan (rasa), dan penglihatan (warna), serta pengecekan suhu pada bahan.
12Tampilkan SemuaSuka(8881)
Sebelumnya: Mewujudkan ekonomi berkeadilan tanpa tambang
Selanjutnya: BPOM respon sirop obat dari India diduga ber
Artikel Terkait
- BPKP sebut pengawasan program MBG harus dari hulu ke hilir
- SLB Negeri Kudus dapatkan menu makanan sesuai kebutuhan siswa difabel
- Kemarin, arahan Prabowo soal LPDP hingga mikroplastik dalam hujan
- Minum air hangat vs air dingin: Mana yang lebih baik untuk kesehatan?
- China terus awasi produk bahari dari Jepang setelah keran impor dibuka
- Menko Polkam: Negara kondusif selama setahun kepemimpinan Prabowo
- Wajah baru TNI setahun di bawah kepemimpinan Prabowo
- Cegah keracunan MBG, Pemkot Bontang perketat pengawasan izin SLHS
- Ahli Gizi sebut pentingnya pemberian MBG yang disertai dengan edukasi
- UNRWA: 300.000 siswa di Jalur Gaza akan kembali bersekolah
Resep Populer
Rekomendasi

Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG

35.000 paket bantuan Indonesia untuk Palestina telah diterima warga

DPRD Kendari

Menko Polkam: Negara kondusif selama setahun kepemimpinan Prabowo

Menteri PPPA prioritaskan perlindungan anak dalam insiden di SMAN 72

Melihat dunia "gemoy"

BPOM: Keamanan pangan yang baik mampu dukung pertumbuhan ekonomi

Program MBG serap ribuan tenaga kerja lokal di Kota Serang